Sewaktu penjajahan Jepang sekitar tahun 1945 semasa Bapak Marwi menjabat sebagai kepala desa di Desa Nglojo dan Bapak Basyar selaku mudin ada orang yang meninggal di Desa Nglojo, bernama Pak Tiwul. Pak Tiwul meninggal pada saat orang-orang kelaparan, kemudian dikubur di pinggir kisik (kali). Karena tanahnya yang sulit untuk digali, maka pemerintah desa tidak memperbolehkan. Akhirnya ada niatan untuk mengubur di tanah milik Mbah Lasmi, namun beliau tidak mengizinkannya.
Akhirnya warga membabati grumbul (gerombolan pohon bambu) untuk ...